Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Rajah Bulan Shafar - Tulisan Wafaq Rebo Wekasan, Pengertian dan Cara Membuatnya

Cara Membuat Rajah Rebo Wekasan Dilebur dengan Air untuk Mandi Sunnah
Cara Membuat Rajah Rebo Wekasan Dilebur dengan Air untuk Mandi Sunnah (rasasejati.wordpress.com)

Rebo Wekasan sudah menjadi tradisi di kalangan Muslim dalam memperingati hari Rabu terakhir di bulan Safar.


Pengertian Rebo Wekasan

Kata Rebo memiliki makna hari Rabu atau hari keempat setiap minggu. Sedangkan Wekasan merupakan pengertian dari "akhir" atau pungkasan setiap bulan.

Di lain sisi, bulan Safar selama ini dianggap menjadi waktu diturunkannya bencana dari langit. Meskipun hal ini sudah dibantah oleh Nabi Muhammad SAW melalui salah satu hadis yang berbunyi:

"Dari Abu Huroiroh r.a., Rosulullah SAW bersabda, “Tidak ada penyakit menular (yang berlaku tanpa izin Allah), tidak ada buruk sangka pada sesuatu kejadian, tidak ada malang pada burung hantu, dan tidak ada bala (bencana) pada bulan Safar (seperti yang dipercayai),".

Oleh sebab itu, Rebo Wekasan kerap dikaitkan dengan kegiatan menolak bala dan sering dilakukan pada hari Rabu terakhir selama bulan Safar.


Pengertian Rebo Wekasan dan Kitab Rujukan

Di kalangan masyarakat Jawa Timur, mereka sering menyebutnya dengan istilah Rebo Wekasan.

Sementara mayoritas orang Jawa Barat dan Jawa Tengah kerap mengatakan sebagai rebo pungkasan atau rebo kasan.

Rebo wekasan, rebo pungkasan, atau rebo kasan ini merujuk pada hari Rabu terakhir setiap bulan Safar dalam kalender Islam atau Hijriah.


Cara Membuat Rajah Rebo Wekasan

Dalam skripsi berjudul "Penggunaan Ayat-Ayat Al-Qur'an Dalam Ritual Rebo Wekasan (Studi Living Qur'an di Desa Sukorono, Kec. Kalisat, Kab. Jember) yang ditulis Umi Nuriyatur Rohmah tahun 2014, salah satu praktik ritual rebo wekasan ialah menuliskan ayat-ayat Al-Qur'an di atas piring porselen putih.

Piring tersebut dicelupkan ke dalam air dan diminum. Hal ini mempunyai manfaat untuk mencegah bencana yang turun di hari itu. Praktiknya disebut dengan pembuatan jimat.

Ayat yang dituliskan diantaranya ialah surah Yasin ayat 58, surah Al-Shaffat ayat 79-80, surah Al-Shaffat ayat 109-110, Al-Shaffat ayat 130-131, surah Az-Zumar ayat 73, surah Al-Ra'd ayat 24, hingga surah Al-Qadr ayat 5.

Dalam kesimpulannya, Umi Nuriyatur Rohmah menuliskan penggunaan ayat-ayat Al-Qur'an dalam ritual rebo wekasan merupakan praktik setiap 1 tahun sekali dengan tujuan menolak musibah yang turun pada hari Rabu terakhir bulan Safar.


Kitab Rujukan

Rujukan ritual rebo wekasan ialah kitab Tajwid Madura dan Kanzun Najah, yang menerangkan sesungguhnya setiap hari Rabu terakhir di bulan safar, Allah SWT menurunkan malapetaka 320.000 dari langit.

Kemudian, disarankan untuk sholat 4 rokaat, dengan tiap rokaat membaca surah Al-Fatihah, surah Al-Kausar (17X), Al-Ikhlas (5X), surah Al-Falaq (1X) dan surah An-Nas (1X). Lantas dilanjutkan dengan membaca doa demi melindungi diri dari malapetaka di hari tersebut.


Tulisan Wafaq Rebo Wekasan

Meski Rosulullah Muhammad SAW telah bersabda dalam sejumlah hadis bahwa tidak ada kesialan dalam bulan Safar, namun beberapa kelompok masyarakat termasuk suku Jawa masih meyakini bahwa Rebo Wekasan sebagai hari yang keramat.

Berdasarkan keterangan via akun Facebook Pondok Pesantren Nurul Jadid, rajah Rebo Wekasan seperti yang tertera di dalam gambar ditulis pada kertas polos pada bulan Shafar atau hari Rabu yang terakhir.

Rajah Rebo Wekasan tersebut kemudian dibacakan doa sebagai berikut ini:

  1. Salamaun Qoulam Min Robbir Rohim
  2. Salamun Ala Nuhin Fil Alamin Inna Kadzalika Nazjil Muhsinin
  3. Salamun Ala Ibrohim Kdzalika Nazjil Muhsinin
  4. Salamun Ala Musa Wa Harun Inna Kadzalika Nazjil Muhsinin
  5. Salamun Ala Il Yasin Inna Kadzalika Nazjil Muhsinin

Doa di atas dibaca sebanyak 100 kali dan ditiupkan pada tulisan Rajah Rebo Wekasan. Kertas lantas dilipat menjadi persegi empat. Kemudian diikatkan pada batu kecil dan dimasukkan ke dalam air.

Khasiat yang dihasilkan ialah menjadi wasilah dan terhindar dari bala atau untuk tolak bala.


Contoh Wafaq Rebo Wekasan

Ini adalah rajah / wafak untuk bulan shafar.


Kisah Nyata

KH. Wildan Salman tiap tahun di awal bulan safar selalu membuat rajah seperti ini dan beliau hancurkan dengan air lalu dibuat di dalam tong besar, supaya airnya bisa dibagi-bagi kepada semua santri tahfiz.

Beliau mengambil ijazah rajah wafak ini dari guru beliau Syekh Abd. Hamid Tungkal Mekkah, terus ke Syekh Ahyad Bogor, terus ke Syekh Mukhtar Athorid Bogor terus ke pengarang I'anah Tholibin Syekh Bakri Syato, hingga ke Syekh Ahmad Zaini Dahlan Mufti Mekkah...

Rajahan angka-angkanya sama persis dengan rajah angka yang ada di cincin al Zahra milik Abah Guru Sekumpul, jadi pemakai aktif Cincin al Zahra insya AllOh juga selalu diselamatkan


Khasiat Rajah Rebo Wekasan

Barang siapa yang membuat rajah / wafak ini di awal safar, lalu dia campur / hancurkan di dalam air, lalu dia minum airnya, maka insya Alloh bi idznillah dia dan keluarganya akan selamat dari marabahaya bala bencana yang akan turun di akhir rabu shofar itu.

Sebab disini adalah air rajah / wafak tadi, yang penting i'tiqodkan di hati bahwa Alloh pemilik dan pembikin sebab dan akibat.

Akibat disini adalah keselamatan yang di akibatkan oleh sebab tadi.

Pencipta, pembikin, pemilik sebab dan akibat adalah Alloh Subhanahu Wa Ta'ala ...

Wallohu a'lam


Baca juga artikel terkait WAFAQ REBO WEKASAN atau tulisan menarik lainnya di elzeno.id

Sumber : Status Fb Ustadz Awi Mahmud

Wong Dero
Wong Dero Pengalaman adalah Guru Terbaik. Oleh sebab itu, kita pasti bisa kalau kita terbiasa. Bukan karena kita luar biasa. Setinggi apa belajar kita, tidahlah menjadi jaminan kepuasan jiwa, akan tetapi yang paling utama adalah seberapa besar kita memberi manfaat kepada sesama.

Posting Komentar untuk "Rajah Bulan Shafar - Tulisan Wafaq Rebo Wekasan, Pengertian dan Cara Membuatnya"